Inovasi Sistem Sekolah untuk Membentuk Generasi Indonesia yang Unggul
Oleh: Wisnu Aji
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu sarana yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas.
Dengan pendidikan maka dapat tercipta generasi yang memiliki karakter berkualitas dan mampu mengaktualisasikan diri untuk menjadi salah satu dari ujung tombak peradaban berkemajuan.
Pendidikan termasuk salah satu amanat Undang-Undang Dasar 1945. Di dalamnya disebutkan bahwa tujuan nasional pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang pada akhirnya adalah untuk menopang kesejahteraan rakyat Indonesia.
Jika di dalam Pembukaan disebutkan demikian, jika ditinjau lebih jauh mengenai realitas dari pendidikan Indonesia saat ini masih jauh dari kata tercapai.
Ada beberapa indikator yang bisa digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pendidikan di Indonesia. Pendidikan Indonesia yang masih bisa dikatakan terpuruk tentunya akan membawa masalah yang sangat besar.
Akan dibawa ke manakah peradaban negeri ini kelak?
PEMBAHASAN
Sudah banyak orang atau lembaga yang melakukan survey terhadap pendidikan. Baik itu di tingkat sekolah sampai lintas negara.
Salah satu lembaga yang melakukan survey adalah PISA (Programme for International Student Assessment).
PISA sendiri menguji keterampilan membaca, matematika dan juga Ilmu Pengetahuan Alam. Dari hasil uji coba tersebut ternyata Indonesia nomor ke-64 negara dari 65 negara partisipan.
Lebih lanjut dengan pendidikan yang masih jauh dari negara-negara lainnya, jika melihat ke dalam media massa atau yang lainnya Selalu saja berita-berita buruk yang ditampilkan.
Di dalam media massa kerap kali diberitakan tindak kriminal hingga asusila yang dilakukan oleh para remaja. Para pelaku tersebut ternyata kebanyakan masih berstatus sebagai pelajar.
Melihat dari dua gambaran problem di atas tampak jelas bahwa pendidikan di Indonesia sedang menuju saat masa kritis dalam segala kondisi.
Di dalam pendidikan Indonesia sangat membutuhkan sentuhan materi sekolah yang dipadukan dengan pendidikan karakter dan juga budi luhur.
Dengan dipadukannya pendidikan karakter dalam materi pelajaran maka asas negara akan penuh dengan kearifan.
Hal ini karena benih-benih yang sudah tertanam dalam karakter bangsa adalah kondisi bangsanya yang penuh kearifan serta religiusitas masyarakatnya sangat tinggi.
Dengan adanya benih-benih karakter yang baik, inilah secara tidak langsung membuktikan telah adanya benih karakter yang tertanam pada diri individu masyarakat Indonesia, begitu pula dengan siswa-siswi Indonesia.
Inilah yang menjadi ciri khas siswa Indonesia dengan siswa dari bangsa lainnya. Wawasan intelektual yang dipadukan dengan budi pekerti seharusnya dapat menjadi modal tambah bagi para pelajar Indonesia untuk lebih unggul.
Dalam mewujudkan semua itu berbagai kebijakan dibuat oleh Pemerintah dengan harapan dapat mengarahkan para siswa menjadi unggul dalam segala bidang.
Bidang tersebut meliputi segi kompetensi, karakter, serta jiwa kompetitif sebagai bekal bersaing dengan pelajar pelajar dari negara lain.
Salah satu kebijakan yang bisa dilihat adalah dibuatnya Kurikulum 2013 sebagai pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.
Dalam Kurikulum K13 sendiri pendidikan karakter menjadi salah satu materi yang wajib dimasukkan di dalam pelajaran.
Pendidikan Kurikulum K13 yang sudah berjalan sampai tahun 2022 masih belum bisa menunjukkan hasilnya berupa generasi yang unggul dan mampu bersaing di kancah internasional.
Kemudian pada tahun 2022, pemerintah mengambil kebijakan merubah kurikulum menjadi Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
Karakteristik Kurikulum Merdeka
- Pengembangan Soft Skills dan Karakter
- Fokus pada Materi Esensial
- Pembelajaran yang fleksibel
Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Di dalam dunia pendidikan sendiri perlu adanya inovasi baru untuk mengatasi permasalahan yang ada. Inovasi yang digunakan bertujuan untuk menciptakan generasi muda berkarakter, aktif, kreatif, dan kompetitif.
Tujuan dari inovasi ini kemudian disingkat dengan BATIK. Di dalam sistem sekolah ini mengedepankan adanya perubahan dalam tiga hal pokok, yakni metode pembelajaran, kalangan pengajar, dan kuantitas serta kualitas siswa di tiap kelas.
PENUTUP
Dari pembahasan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam sistem sekolah yang ada perlu adanya inovasi dalam belajar mengajar.
Inovasi tersebut adalah dengan menggunakan sistem sekolah BATIK. BATIK sendiri kepanjangan dari Berkarakter, Aktif, Kreatif dan Kompetitif.
Adapun dalam sistem ini mengedepankan metode pembelajaran, kalangan pengajar, dan kuantitas serta kualitas siswa di tiap kelas.